israel tolak gencatan senjata, siapa perang sepekan

JERUSALEM, SELASA — Pemerintah Israel menolak gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza sebelum ancaman tembakan roket dari wilayah pantai itu dihentikan.

Mereka bahkan dengan arogan mengatakan siap berperang dengan Hamas selama beberapa pekan lagi.

"Tidak ada ruang untuk gencatan senjata," kata Menteri Dalam Negeri Israel Meir Sheetrit kepada Radio Israel, pada saat serangan udara Israel terhadap Gaza memasuki hari keempat, Selasa (30/12). Sejauh ini sedikitnya 345 orang Palestina tewas akibat serangan udara Israel dan empat serdadu Israel mati akibat tembakan roket dari Gaza.

"Pemerintah menetapkan untuk melenyapkan ancaman tembakan roket di wilayah selatan," kata Sheetrit seperti dilansir Reuters. "Namun, pasukan Israel hendaknya tidak menghentikan operasi yang mereka gelar sebelum bisa mematahkan Hamas Palestina, yang terus menembaki wilayah Israel. Itu adalah tujuan kami dan hal itu harus dicapai," katanya menandaskan.

Wakil Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai mengatakan bahwa pihak militernya telah melakukan persiapan-persiapan untuk melakukan aksi militer beberapa pekan.

Israel sekarang mengerahkan pasukan di perbatasan Gaza dan menyatakan daerah di sekelilingnya sebagai "zona militer tertutup". Para wartawan mengatakan langkah ini, di samping pengerahan ribuan tentara cadangan, boleh jadi akan menjadi awal dari operasi darat.

Palang Merah menggambarkan situasi di berbagai rumah sakit Gaza dalam keadaan kacau, tim medis telah bekerja mati-matian. Sementara itu, sejumlah kecil orang Palestina yang luka-luka sudah menyeberangi perbatasan Rafah masuk ke Mesir untuk perawatan, dan truk-truk yang bermuatan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza.

Para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Paris hari Selasa untuk membicarakan krisis yang semakin tak menentu itu.


sumber: www.kompas.com